Selamat Datang Di Blog Resmi Official Pondok Tinggi Kritik dan Saran Silahkan Ke:pondoktinggi290@gmail.com

Jumat, 05 April 2013

Rumah Sakit Terangker Di Kerinci Dan Di Indonesia

Kisah Mistis di RS PTPN VI
Tribun Jambi - Sabtu, 5 Januari 2013 10:25 WIB
05012013_rmah_sakit_PTPN_Kerinci.jpg
TRIBUNJAMBI/PUTRA IRWANDA

Sepintas lalu, tidak ada yang terlihat aneh di lokasi bangunan rumah sakit milik PTPN VI unit Kayu Aro. Bangunan tua yang berada di tengah hamparan hijaunya perkebunan teh, terlihat asri dengan suasananya yang tenang dan suhunya yang sejuk.

NAMUN siapa sangka, bangunan tua yang diperkirakan dibangun pada tahun 1932 tersebut, menyimpan berbagai cerita mistis, yang mampu membuat buluk kuduk merinding jika mendengarnya.
Rumah sakit yang awalnya dibangun untuk menampung karyawan yang sedang sakit tersebut, dinilai menjadi salah satu rumah sakit yang paling angker di Indonesia. Karyawan di perkebunan, sering mendengar suara‑suara aneh sampai dengan penampakan makhluk astral.
"Katanya pernah tayang di On the Spot (acara tv nasional), sebagai salah satu rumah sakit yang paling angker di Indonesia," ujar humas PTPN VI unit Kayu Aro Oyong, saat mendampingi Tribun mengunjungi rumah sakit tersebut.
Arsitek bangunannya yang unik peninggalan kolonial Belanda, pohon‑pohon besar tumbuh subur di halamannya, ditambah lagi dengan adanya makam‑makam tua zaman Belanda di bagian samping bangunan, membuat suasana di rumah sakit ini semakin terkesan angker. Terlebih sejak beberapa tahun lalu bangunan ini tidak lagi digunakan.
Pada bagian dalam bangunan, masih tersimpan berbagai peralatan medis, ada yang masih berfungsi, namun tidak sedikit yang sudah tidak bisa lagi digunakan, karena perubahan zaman dan teknologi di bidang kesehatan. Keberadaan alat medis tersebut, seakan menambah kesan angker.
Saat perbincangannya dengan Tribun, Oyong mengatakan rumah sakit milik PTPN VI ini, akan menjadi tempat syuting program Uji Nyali, sebuah program terkait kejadian mistis, yang ditayangkan oleh stasiun tv.
Dipilihnya rumah sakit tersebut, lantaran selama ini bangunan yang dibangun bersamaan dengan pendirian pabrik pada tahun 1932 ini, memang dikenal sebagai salah satu tempat yang menyeramkan, dan sering terlihat adanya penampakan makhluk halus.
Beberapa orang kru dari TV tersebut, sudah melakukan survei di rumah sakit, dan rencananya syutingnya akan dilaksanakan tahun ini. "Peserta nantinya akan diuji nyalinya di rumah sakit ini," katanya.
Dijelaskannya, rumah sakit ini memang dikenal sangat angker. Karyawan sering mendengar suara‑suara aneh yang menyeramkan. "Kalau soal penampakan memang jarang. Namun ada beberapa orang karyawan yang pernah mengalaminya," jelasnya.
Menurutnya, awalnya rumah sakit tersebut, memiliki beberapa orang dokter, namun beberapa orang dokter mengundurkan diri, termasuk kelada rumah sakit, yang sudah diangkat menjadi PNS.
"Dulunya rumah sakit ini didirikan untuk pusat kesehatan karyawan perkebunan saja, namun saat masa jayanya banyak warga umum yang berobat, selain dari Sungaipenuh ada juga yang datang berobat dari kabupaten tetangga," katanya.
Pak De Sakimun, mantan karyawan PTPN VI Kayu Aro, dalam ceritanya yang dituliskannya di rubrik Kompasiana, mengaku pernah dicegat hantu wedon dan kemangmang di lokasi rumah sakit tersebut.
Peristiwa yang mengerikan itu membuatnya merasa ketakutan, karena cerita angker yang selama ini didengarnya dari warga, akhirnya terbukti dan dilihat dengan mata kepalanya sendiri.
Untuk informasi, data yang didapat Tribun dari bagian tata usaha Rumah Sakit PTPN VI, rumah sakit yang memiliki beberapa bagian bangunan tersebut, memiliki daya tampung sekitar 100 orang pasien, dengan perlengkapan medis yang cukup memadai.
Selain didukung tenaga medis, rumah sakit tersebut memiliki ruang poli gigi, ruangan operasi, ruangan rontgen, kamar bersalin, ruang labor, ruang apotik, ruangan UGD, ruang perawatan anak, ruang isolasi, ruang pospartus, serta beberapa ruangan perawatan lainnya.
"Ruang perawatan kelas III untuk wanita berkapasitas 20 orang, begitu juga dengan ruang perawatan kelas III pria. Selain itu ada juga ruangan kelas II pria dan wanita, ditambah dengan ruangan VIP dan super VIP, serta ruang KB," kata petugas.
Hanya saja, sejumlah perlengkapan medis sudah mengalami kerusakan, karena tidak pernah lagi dipakai, serta sudah ketinggalan teknologi. Beberapa alat medis yang masih berfungsi adalah alat rontgen, perlengkapan pemasangan alat KB, ruang operasi, dan mobil ambulans.
"Beberapa alat sudah rusak, yakni alat perawatan gigi, beberapa unit tempat tidur, dan mikroskop. Sementara kondisi bangunan masih sangat kokoh, meskipun bangunannya dibangun zaman penjajahan Belanda," tambahnya lagi. (eja)

Penulis :PUTRA IRWANDA
Editor : PUTRA IRWANDA

Belum ada komentar
Nama
Email
Kode Sekuriti

Tulis Kode sekutiti yang ada di samping
 
Saya menerima aturan dan syarat aturan dan syarat yang berlaku

© 2010 Tribunjambi.com. All Right Reserved | Redaksi | Contact Us | Info iklan |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar